Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 Maret 2015

Pramuka Penegak

Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak berusia dari 16-19 tahun. Disebut Pramuka Penegak karena sesuai dengan kiasan pada masa Penegakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
    Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan Kesatuan dari beberapa Sangga disebut Ambalan. Setiap Sangga beranggotakan 7-10 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh seorang Pemimpin sangga yang dipilih oleh anggota sangga itu sendiri. Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama yang disebut Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu:
  1. Penegak Bantara
  2. Penegak Laksana
  Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk Penegak berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa, terdiri atas:
1.  Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.
  • Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
  • Menepati Dasadarma.
2.  Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
Dasadarma
  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
  3. Patriot yang sopan dan kesatria.
  4. Patuh dan suka bermusyawarah.
  5. Rela menolong dan tabah.
  6. Rajin, trampil dan gembira.
  7. Hemat, cermat dan bersahaja.
  8. Disiplin, berani dan setia.
  9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Jumat, 06 Maret 2015

Arti dan Makna Kiasan dalam Lambang WOSM


Lambang WOSM yang terdiri atas jarus kompas, "fleur-de-lis" atau "treefoil", dua bintang, dan tali melinkar bersimpul mati memiliki makna dan arti kiasan sebagai berikut :



  1. Jarum kompas menunjuk ke atas (utara), memiliki arti sebagai pengingat bagi setiap pramuka agar senantiasa melakukan kebenaran dan menjadi pribadi yang dapat dipercaya. Selain itu untuk senantiasa menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
  2. Treefoil (fleur-de-lis) atau Bunga dengan Tiga Ujung, mengiaskan Tiga Janji Pramuka (Scout Promise)
  3. Dua bintang, melambangkan bahwa seorang anggota Pramuka selalu berupaya untuk dapat menjadi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
  4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati, mengiaskan bahwa antar sesama Pramuka di seluruh dunia selalu menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan.
  5. Warna putih, melambangkan jiwa Pramuka yang berhati suci dan bersih. 
  6. Warna dasar ungu, memiliki arti bahwa Pramuka memiliki keterampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.
Di Indonesia, lambang atau logo WOSM ini selain disematkan di pakaian seragam pramuka, bersama dengan lambang gerakan, juga digunakan sebagai kop surat organisasi dan (mulai dari gudep hingga Kwartir Nasional Gerakan Pramuka) dan papan nama organisasi dan kwartir.

Jumat, 20 Februari 2015

MACAM-MACAM TANDA PENGENAL


a. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM 
b. Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.

c. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka
Macamnya   :  Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina,        Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka     dan lain-lain.

d. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya   :    Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.

e.Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya :
Peserta didik   :  Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama,   bintang teladan.
Orang dewasa   : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.


Jumat, 13 Februari 2015

TALI TEMALI

a.  Simpul
Simpul adalah seni dalam menyambung dua atau tiga utas tali baik itu tali yang sama besar maupun yang tidak sama besar, tali dalam keadaan kering Maupun dalam keadaan basah.
Salah satu aplikasinya yang sangat berguna adalah dalam proses pembuatan jaring nelayan (jala) untuk mencari ikan atau mengangkut barang di kapal-kapal laut serta pembuatan berbagai kerajinan dan tentu saja dalam kepramukaan banyak kegunaannya.

Simpulan tali terdiri dari 4 bagian/sambungan, yaitu:
                1)    Pacung
                2)   Sengkelit


                3)   Sosok 
                4)   Simpul

Catatan: Simpul merupakan gabungan dari pacung, sengkelit dan sosok.

Jenis-jenis Simpul :

1)
Simpul Ujung Tali
:
Kegunaannya untuk mencegah pintalan tali terurai.
2)
Simpul Mati
:
Kegunaannya untuk mengakhiri suatu ikatan dan untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dalam keadaan kering.
3)
Simpul Anyam
:
Kegunaannya untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya dalam keadaan kering
4)
Simpul Anyam Berganda
:
Kegunaannya untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dalam keadaan basah
5)
Simpul Erat
:
Kegunaannya adalah untuk memendekkan tali, tanpa harus memotongnya
6)
Simpul Kembar
:
Gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dalam keadaan basah/licin.
7)
Simpul Tiang
:
Gunanya untuk mengikat leher hewan agar tidak mudah tercekik.
8)
Simpul Tiang Bendera
:
Mempunyai kegunaan untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau sebaliknya.
9)
Simpul Kursi
:
Gunanya untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau sebaliknya.
10)
Simpul Pangkal
:
Kegunaannya adalah memulai ikatan, mengikatkan tali pada tiang, dan membuat tandu, dll.
11)
Simpul Jangkar
:
Gunanya adalah untuk membuat tandu, menalikan pasak, mengikat cincin, dan menarik balok.
12)
Simpul Tambat
:
Gunanya untuk menarik/menyeret balok, kayu, pohon, menambatkan tali pada tiang dan memulai ikatan.
13)
Simpul Penarik
:
Gunanya untuk menarik balok
14)
Simpul Tarik
:
Gunanya untuk mengikatkan tali pengikat leher binatang ke tiang/pohon agar mudah dilepas. Bisa juga dipergunakan untuk turun ke jurang/lembah atau dari atas pohon yang tinggi
15)
Simpul Hidup
:
Gunanya untuk mengikat tali pada tiang, tetapi mudah untuk dibuka kembali.
16)
Simpul Gulung
:
Gunanya untuk menarik balok, dengan cara mengikatkan tali penarik balok lainnya, sehingga dapat membantu orang lain.
17)
Simpul Turki
:
Gunanya untuk mengikat sapu lidi agar tidak mudah terurai atau bisa juga membuat cincin kayu (ring).

b.  Ikatan
3 macam ikatan dan kegunaannya :

1)
Ikatan Penegang
:
Gunanya untuk menegangkan tali yang kendur.
2)
Ikatan Palang
:
Gunanya untuk mengikat dua buah tongkat/tiang yang posisinya berpalangan, menyiku (tegak lurus 90o)
3)
Ikatan Canggah
:
Gunanya untuk menyambung dua buah tongkat/tiang atau lebih, dengan kedudukan tegak lurus dengan tujuan memperpanjang tongkat.

Tipe Tali ada 2 yaitu:
a.    Tipe Kernmantel, sangat kuat tetapi mudah putus jika terpotong pisau.
b.    Tipe tali tradisional, yaitu jalinannya terdiri dari 3 tali yang lebih kecil yang dianyam, jika satu terurai maka lainnya ikut terurai.

Dari keahlian tali-temali di atas, kita bisa lebih mudah untuk membuat berbagai bentuk miniatur yang tentu saja sebatas pada bentuk yang dapat dibuat dari tali tersebut. Contohnya adalah membuat miniatur menara.