Minggu, 12 April 2015

Pramuka SMK Negeri 2 Klaten Mengikuti TKPT VI


SALAM PRAMUKA !!!!
Pramuka SMK Negeri 2 Klaten akan mengikuti sebuah event kepramukaan yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 - 19 April 2015 yang di selenggarakan oleh pramuka UIN Yogyakarta yang akan bertempat di Bumi Perkemahan Pengembangan complek candi Prambanan Yogyakarta. Kegiatan tersebut bernama Temu Karya Pramuka Penegak VI atau TKPT VI dengan tema Penguatan Kapasitas Pramuka sebagai pemuda yang berkarakter dan berbudaya. Dimana Pramuka SMK N 2 Klaten akan mengirimkan 2 sangga yaitu sangga putra dan sangga putri dengan komposisi sebagai berikut :
Sangga Putra :
1. Hafid Ramadhan
2. Wahyu Nur Pambudi Hariyanto
3. Ricky Haryanto
4. Marko Dwi Nugroho
5. Muhammad Soleh
6. Surya Eka Partomo
7. Echsanuddin
8. Ramadhona Nur Wahyudi

Sangga Putri :
1. Arlya Suci Aridiyani
2. Ayu Duwi Rahmawati
3. Diani Ratnadela
4. Hertina Nur Islamiyah
5. Safitri Nur Haidayah
6. Dewi Nur Latifah
7. Nugraheni H.I
8. Dani Febrianingsih

Semoga nama - nama diatas dapat mengharumkan nama baik SMK N 2 Klaten dengan mendapatkan hasil yang terbaik. Amin 

Kamis, 09 April 2015

SEJARAH DAN PERATURAN PEMAKAIAN BENDERA MERAH PUTIH


I.       PENDAHULUAN
1.      Setiap Negara mempunyai bendera kebangsaan. Bendera itu bukanlah semata-mata merupakan benda untuk keindahan belaka, tetapi merupakan penjelmaan cita-cita tinggi yang terkandung dalam jiwa bangsa dari Negara itu.
Seorang warganegara yang setia adalah seseorang yang sanggup mempertahankan bendera negaranya sampai titik darah penghabisan.
2.      Dalam undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Sang Merah Putih sebagai Bendera Negara Republik Indonesia merupakan lambang kemerdekaan, kedaulatan dan kehormatan bangsa Indonesia dan Negara Republik Indonesia. Hanya suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat dalam suatu Negara yang memiliki bendera kebangsaan.
3.      Sejak bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia telah bertekad untuk mempertahankan Sang Merah Putihsebagai bendera kebangsaan yang abadi dan tetap berkibar di bumi Indonesia. Tekad bangsa Indonesia itu terbukti dalam perang colonial melawan penjajah Belanda, menumpas pemberontakan PKI Muso, menumpas Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia pimpinan Kartosuwiryo, menumpas PRRI-PERMESTA, menumpas G 30 S PKI yang kesemuanya menghendaki lenyapnya bendera kebangsaan Sang Merah Putih dari bumi Indonesia. Beribu-ribu pahlawan bangsa Indonesia gugur dalam mempertahankan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan yang tulus ikhlas para pahlawan itulah Sang Merah Putih tetap berkibar di bumi Indonesia.
4.      a. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan Sang Merah Putih sampai titik darahnya yang penghabisan.
b. Oleh karena itlah setiap Pramuka Indonesia haruslah ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap bendera kebangsaan Indonesia Sang Merah Putih.
Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus mengenal, mengetahui, memahami dan menghayati bentuk, arti, sejarah dan penggunaan bendera kebangsaan Sang Merah Putih. Setiap Pramuka haruslah memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap Sang Merah Putih sebagai lambing kedaulatan dan kemerdekaan Republik Indonesia.
5.      Tugas pembian pramuka antara lain adalah untuk membina pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memilki rasa hormat kepada kesanggupan berkorban demi abadinya Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi para pramuka.
6.      Uraian tentang sejarah dan peraturan pemakaian bendera Merah Putih ini hanya sekedar pegangan singkat bagi para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian para Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari sendiri bahan-bahan yang berkaitan dengan soal-soal Merah Putih.
                 
II.    SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH
1.      Penggunaan dan arti warna Merah Putih di bumi Indonesia
a)      Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
b)      PrapanCa di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah.
Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
c)      Dalam suatu kitab tembo alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347).
Warna Merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah)
Warna Putih   = warna agama (alim ulama)
Warna Hitam  = warna adapt Minangkabau (penghulu adat)
d)     Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kepala tidak berarti “Merah” lambing gula dan “Putih” lambing buah nyiur yang telah dikupas. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bemdera Merah Putih peninggalan Kyai  Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
e)      Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
2.      Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagainya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain.
3.      Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambing keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambing kesucian.
III. MERAH PUTIH DALAM ABAD XX
1.                  a. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
b.      Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
c.       Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
2.      Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
3.      Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera ,erah Putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggers Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
IV. SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA
1.      Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangsaan Timur 56 (JL.Proklamasi) Jakarta, atas nama bangsa Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera Merah Putih berkibar ntuk pertama kalinya di bumi Indonesia Merdeka.
2.      a. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b.  Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.      Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serntak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu colonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
4.      a. Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan.
b. Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
c.   Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.


Rabu, 08 April 2015

Bahagia Itu Pilihan


Suatu ketika istri dari John Calvin Maxwell (seorang pembicara/motivator top), yaitu Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan.

Seperti biasa, sang suami duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Setelah itu, ada sesi tanya jawab. Seorang ibu mengajukan pertanyaan, "Bu Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"

Seluruh ruangan langsung terdiam. Pertanyaan bagus! Mereka penasaran menunggu jawaban Margaret. Ia tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak, John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia."

Betapa terkejutnya para peserta seminar, mendengar jawaban itu. Mereka pun langsung menoleh ke arah Maxwell, yang kelihatan terkejut dan malu.

Margaret langsung melanjutkan. "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, apalagi selingkuh. Ia setia dan selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, dia tetap tidak bisa membuatku bahagia.."

Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"

"Karena," jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."

Maksud Margaret adalah sesungguhnya pola pikir kitalah yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak dalam kehidupan ini; bukan faktor luar (seperti kekayaan, kesuksesan, sahabat, hobi, atau pasangan hidup kita). Kalau kita mampu bersyukur dan percaya pada diri sendiri, misalnya, maka kita akan bahagia. Bahagia atau tidak, itu adalah pilihan kita sendiri.

Selasa, 07 April 2015

Dianpinsa 2014/2015

SALAM PRAMUKA !!!!

Gladian Pimpinan Sangga atau yang biasa disebut "DIANPINSA" adalah salah satu program kerja dari Dewan Ambalan SMK Negeri 2 Klaten. Mengingat hal tersebut maka Dewan Ambalan SMK N 2 Klaten pada tanggal 1 - 2 Nopember 2014 yang lalu telah mengadakan kegiatan tersebut dengan Tema "Dianpinsa Meningkatkan Jiwa Kepemimpinan Sebagai Praja Tunas Bangsa". Kegiatan yang diketuai oleh kak Marko ini diikuti oleh 170 peserta yaitu dari Calon Dewan Ambalan dan juga dari masing-masing pimpinan sangga yang ada di pangkalan SMKN 2 Klaten. Kegiatan ini dibuka pada pukul 15.30 WIB oleh Pradana Putra SMK N 2 Klaten yaitu Kak Dwi Rahmanto. Pada acara kali ini terdapat 2 seasson yaitu seasson pertama yang di sampaikan oleh kak Hertina tentang Messengers Of Peace yang memberi pesan bahwa seorang pramuka adalah sebagai duta perdamian, tidak kalah serunya dengan seasson pertama, pada seasson kedua yang diisi oleh Kak Eko Sutrisno sebagai KaGudep di SMK N 2 Klaten yang mengusung materi tentang pramuka adalah pemimpin masa depan. setelah diadakannya seasson para peserta pun mempersiapkan diri untuk melakukan long march ke Kwartir Ranting Ngawen. Setelah para peserta siap maka long march pun dimulai, para pesertapun mengikutinya dengan senang hati, setelah sampai ditempat para peserta pun diberi suatu masalah untuk dipecahkan atau yang lebih dikenal dengan problem solving dan melakukan kegiatan lainnya, setelah itu peserta tidur. Keesokan harinya para peserta melakukan ibadah pagi dan melakukan perjalanan kembali ke sekolah. Dipertengahan perjalanan semua peserta berhenti untuk melakukan olahraga pagi sekaligus sarapan. setelah selesai para peserta menlanjutkan perjalanan dan sesampai di sekolah para peserta menuliskan kesan pesannya mengikuti kegiatan ini dan langsung diadakan upacara penurupan.
Dokumentasi kegiatan Dianinsa : Dokumentasi Dianpinsa

Senin, 06 April 2015

PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) 2014

SALAM PRAMUKA !!

Sesuai dengan janji admin pada postingan sebelumnya kali ini admin akan menjelaskan serunya kegiatan pramuka di SMK N 2 Klaten satu persatu.

 PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu)
Perkemahan Sabtu Minggu atau yang lebih dikenal Persami adalah Program kerja Tahunan dari SMK N 2 Klaten khususnya Dewan Ambalan. Kegiatan persami ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan tamu ambalan untuk menjadi calon penegak di SMK Negeri 2 Klaten. Persami yang lalu dilaksanakan di Dodiklatpur yang terletak di Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah dan diselenggarakan pada tanggal 23 - 24 Agustus. Kegiatan ini dibuka oleh Kak Eko Sutrisno selaku KaGudep SMK N 2 Klaten. Pada hari sabtu 23 Agustus 2014, terdapat 2 acara seasson dimana seasson pertama di isi oleh Kak Dwi Rahmanto Selaku Pradana putra yang mengisi tentang Dewan Ambalan SMK N 2 Klaten tahun 2014/2015. Selanjutnya pada Seasson kedua yang di sampaikan oleh Kak Eko Sutrisno tentang kepemimpinan dan dilanjutkan acara api unggun dan pentas seni yang juga di meriahkan oleh "Ketoprak Stemsend" yang menjadi juara 2 umum dalam perlombaan ketoprak se-Kabupaten Klaten. Pada hari kedua para peserta mengawali hari dengan ibadah dan olahraga yang dilanjutkan dengan sarapan. acara selanjutnya adalah Outbond, dimana pada acara outbond terdiri dari beberapa pos yang mengandung hikmah tersendiri, diantaranya pos keberanian yang mengajarkan untuk lebih percaya diri dan lebih berani lalu pos cinta tanah air yang dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme lalu ada pula pos LCTP yang mengajarkan untuk lebih memahami tentang pramuka, lalu ada juga pos-pos game yang menyenangkan dan seru..

Dokumentasi kegiatan Persami :
Dokumentasi Persami

Serunya kegiatan Pramuka di SMK Negeri 2 Klaten

SALAM PRAMUKA !!

Pada kesempatan yang berbahagia kali ini admin akan berbagi tentang kegiatan - kegiatan menarik dan seru di Pramuka SMK Negeri 2 Klaten, ok langsung aja deh :)

Dimulai dari yang sudah dijalankan ya, Diantaranya :
1. Perkemahan Sabtu Minggu yang diadakan di Dodiklatpur Klaten, Jawa Tengah pada bulan Agustus 2014
2. Gladian Pimpinan Sangga yang diikuti oleh para pimpinan sangga dan calon dewan ambalan
3. Malam Keakraban Dewan Ambalan yang diadakan untuk menambahkan keakraban diantara Dewan Ambalan
4. Malam Keakraban Calon Dewan Ambalan
5. Baden Powell Day yang di selenggarakan untuk mengenang bapak pandu dunia
6. Anjangsana dengan SMA Negeri 1 Klaten
7. Pelantikan Penegak Bantara

Nah itu tadi  kegiatan yang sudah dijalankan, untuk yang akan dijalankan diantaranya :
1. Perkemahan Akhir Tahun sebagai puncak acara Pramuka SMK Negeri 2 Klaten setiap tahunnya
2. PPDA Sebagai Kaderisasi Dewan Ambalan
3. Evaluasi Tahunan
4. Pelantikan Dewan Ambalan yang baru

Ada juga lho acara yang rutin diantaranya :
1. Latihan Rutin Jum'at
2. Outbond
3. Rapat Dewan Ambalan
4. Evaluasi Mingguan dan Bulanan

Untuk Penjelasannya tunggu di postingan selanjutnya ya .,

SALAM PRAMUKA !!

Jumat, 03 April 2015

Perbedaan Pola Pikir

Suatu kali, sebuah keluarga yang cukup harmonis mengalami ujian yang cukup sulit. Sang ayah yang merupakan pencari nafkah satu-satunya, sakit keras. Karena itulah, sang ibu dan dua anak kembar mereka yang masih berusia belasan, terpaksa harus bekerja keras. Sang ibu membuat kue, dan kedua anak mereka menjualnya sembari berangkat ke sekolah.

Dalam masa enam bulan itu, kondisi sang ayah terus memburuk. Hingga suatu hari, ia memanggil istri dan kedua anak kesayangannya. “Istriku, waktuku sepertinya sudah tak lama lagi. Terima kasih sudah mendampingiku selama ini dan mendidik kedua anak kita dengan baik. Tolong jaga mereka,” kata sang ayah. “Anakku yang sangat kusayangi. Aku juga berpesan dua hal kepada kalian. Pertama, jangan pernah menagih piutang kalian. Kedua, jangan biarkan diri kalian terbakar sinar matahari.”

Kedua anak itu saling berpandangan. Mereka pun bertanya, ”Apa maksud ucapan Ayah?” Namun belum sempat dijawab, sang ayah sudah mengembuskan napas terakhirnya. Mereka pun menangisi kepergian orang yang sangat mereka cintai, sembari memikirkan, apa maksud pesan terakhir sang ayah.

Waktu berganti, tahun-tahun pun berlalu. Kedua pemuda kembar itu telah berpisah untuk mencari jalan hidupnya masing-masing. Hingga suatu hari, ibu mereka berniat untuk mengunjungi kedua anaknya yang tinggal berjauhan.

Kali pertama, sang ibu mendatangi anak kedua. Saat itu, ia baru tahu, mengapa anak keduanya kerap mengeluh di surat yang selalu dikirimnya. Dia hidup miskin, tubuhnya kurus kering. Ia pun bertanya, “Anakku, mengapa kamu bisa mengalami kondisi seperti ini?” tanyanya.

“Ibu… saya hanya menjalankan pesan ayah.” Jawabnya. “Yaitu, jangan pernah menagih piutang dan jangan sampai terbakar matahari. Pesan pertama saya laksanakan! Setiap ada yang berutang, saya tak pernah menagihnya kecuali mereka sendiri yang membayar. Dan, itu membuat banyak orang yang berutang malah tak pernah membayar. Yang kedua, karena tak boleh terbakar sinar matahari, ketika sedang ada uang, saya gunakan semuanya untuk membeli mobil sendiri. Akibatnya, saat ini uang saya tidak pernah cukup,” sebut si anak kedua memelas.

Si ibu yang kasihan, lantas meminta si anak kedua ikut kembali tinggal bersamanya. Namun, sebelum itu, ia ingin menemui anak pertamanya. Ternyata, dia hidup sukses dan bahagia.

Apa yang membuat kondisi anak pertama sangat berbeda dengan anak kedua? Si anak pertama pun menjawab, “Ibu, saya hanya menjalankan pesan yang diberikan ayah dulu. Waktu itu, ayah meminta saya tidak boleh menagih piutang. Maka, saya pun berusaha semaksimal mungkin tidak pernah membiarkan orang berutang. Untuk setiap barang yang saya jual, saya wajibkan untuk bayar di awal. Kemudian untuk mematuhi pesan kedua, saya selalu pergi pagi-pagi sekali dan baru pulang saat sudah malam. Saya pun bisa memaksimalkan waktu untuk bisa mencapai hasil hingga seperti sekarang.”

Sang ibu mengangguk-angguk perlahan. Rupanya dua anak kembar itu punya perbedaan cara pandang dalam menerima pesan sang ayah, yang belum sempat dijelaskan. Perbedaan itulah yang membuat mereka punya nasib yang berbeda.

Netter yang LuarBiasa,

Dalam kisah ini, sangat jelas bahwa pola pikir (positif atau negatif) akan memberi dampak yang berbeda pula. Hal yang sama bisa terjadi pada kita. Suatu kondisi dan keadaan yang menimpa (misalnya krisis) akan memberi hasil yang berbeda jika kita bisa mengubah sudut pandang menjadi lebih positif. Sebab, dengan pola pikir yang positif, kita akan mempunyai cara berpikir yang lebih luas untuk memperbaiki keadaan. Saat gagal, bisa menjadi momen untuk belajar memperbaiki apa yang salah. Saat terjatuh, bisa menjadi masa mengevaluasi diri agar mampu bangkit lagi.

Mari, kita perbaiki sudut pandang kita terhadap segala hal yang kita jumpai, dengan pola pikir yang selalu positif. Sehingga, setiap hasil apa pun yang kita dapati, dapat menjadi hal yang selalu penuh arti.

Sumber: http://www.andriewongso.com