Jumat, 30 Januari 2015

SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH

Pengertian Bendera
Bendera berasal dari kata
– Bandira / Bandir yang artinya umbul-umbul,
Bandiera dari Bahasa Itali Rumpun Romawi Kuno
Dalam Bahasa Sangsakerta untuk Pataka, Panji, Dhuaja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Bendera adalah sepotong kain segi empat atau segi tiga ( dikaitkan pada puncak tiang ) dipergunakan sebagai lambang negara, perkumpulan badan, dsb atau sebagai tanda.
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna Kerajaan Majapahit.
B. Sejarah Penggunaan Warna Merah Putih di Indonesia
Bangsa Indonesia purba ketika masih bertempat di daratan Asia Tenggara + 6000 tahun yang lalu menganggap Matahari dan Bulan merupakan benda langit yang sangat penting dalam perjalanan hidup manusia. Penghormatan terhadap benda langit itu disebut penghormatan Surya Candra
Bangsa Indonesia purba menghubungkan Matahari dengan warna merah dan Bulan dengan warna putih. Akibat dari penghormatan Surya Candra, bangsa Indonesia sangat menghormati warna merah putih.
Dalam sejarah Indonesia bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Pada masa kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan, karena digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
C. Makna Warna Merah Putih
Kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih).
Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambang keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambang kesucian.
Merah melambangkan darah, ciri manusia yang masih hidup
Putih melambangkan getah, ciri-ciri tumbuhan yang masih hidup
Warna Merah Putih itu bagi bangsa Indonesia khususnya bagi rumpun Aestronia pada umumnya merupakan keagungan, kesaktian dan kejayaan. Berdasarkan anggapan tersebut dapat dipahami apa sebab lambang perjuangan kebangsaan Indonesia, Lambang Negara Nasional, yang merupakan bendera berwarna Merah Putih.
D. Penggunaan Warna Merah Putih Sebagai Identitas Nasional
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda.
Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad 20 sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera ,Merah Putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Kongres Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
E. Penetapan Merah Putih Sebagai Bendera Nasional
Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera Merah Putih sebagai bendera nasional.
Kemudian bendera Merah-Putih bergelar “Sang” yang berarti kemegahan turun temurun, sehingga Sang Saka berarti bendera warisan yang dimuliakan
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Dengan demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
F. Makna dan Fungsi Bendera Merah Putih
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
Fungsi dan Kedudukan Bendera
1.Merupakan identitas dan jati diri bangsa
2.Merupakan kedaulatan bangsa
3.Merupakan lambang tertinggi Bangsa
G. Peraturan Mengenai Bendera Merah Putih
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
PUU No. 4 th. 1950 tentang bendera kebangsaan Indonesia. Hal – hal yang penting terdapat dalam peraturan pemerintah tentang Pusaka :
Bendera Pusaka adalah bendera kebangsaan yang di kibarkan pada Upacara Proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Duplikat Bendera Pusaka hanya dapat di kibarkan pada tanggal 17 Agustus.
Pada waktu penaikan / penurunan semua yang hadir berdiri tegak.
Pada saat akan dikibarkan / diturunkan bendera tidak boleh menyentuh tanah atau air.
Bendera kebangsaan tidak boleh di tempel lencana cukup dengan dua warna saja.
Menurut PP yang menentukan bendera Indonesia yaitu PERPU No. 40 th 1950 ukuran bendera di tentukan Ukuran Maximal 300 cm x 200 cm Ukuran Minimal 30 cm x 20 cm
Skala 2 berbanding 3 (2:3)
H. Perlakuan Terhadap Bendera Merah Putih
1. Tidak boleh menyentuh tanah
Logika : Bendera akan kotor
Kiasan : Tanah merupakan tempat berpijak, maka bila bendera jatuh, seolah-olah menginjak bendera
2. Tidak boleh dibawa balik kanan
Logika : Bendera Akan jatuh karena adanya pergerakan badan yang cepat
Kiasan : Karena negara seperti mundur / kemunduran
3. Perlakuan Terhadap Bendera Merah Putih Yang Rusak / Tidak Di Pakai :
– Di pisahkan antara kain merah dan putih
– Bendera Yang sudah rusak hendaklah dimusnahkan / di bakar dengan cara yang benar dengan membakar bendera tersebut secara tertutup tanpa menunjukkan rasa tidak hormat kepada bendera tersebut
– Disimpan pada tempat yang aman
– Bendera tidak seharusnya digunakan untuk mengalas meja atau menutup sesuatu kecuali digunakan dalam upacara Pemakaman Kenegaraan.
Referensi : Diambil dari Berbagai Sumber

PIONERING

Pionering adalah salah satu teknik kepramukaan yang mempelajari tentang pembuatan model suatu objek dengan menggunakan peralatan tongkat, tali, maupun stik(tongkat ukurang pendek)(Fuadi,2012). Model-model yang dibuat dalam pionering yang sederhana misalnya adalah berupa bentuk jemuran, bintang, dragbar, tiang bendera, dan bentuk sederhana lainnya. Sedangkan bentuk-bentuk yang cukup rumit adalah seperti menara isyarat, menara pengintai, gapura dengan bentuk yang rumit, dan mobil, dan masih banyak lagi. Intinya, dalam pionering sebenarnya hanya terdapat 4 ikatan yaitu ikatan silang, palang, canggah, dan ikatan untuk kaki 3 atau lebih. Yang terpenting adalah kreatifitas dan kemampuan kita dalam pembuatan model yang kita inginkan. Dalam tulisan saya ini akan saya jelaskan definisi dari masing-masing ikatan serta sedikit tips untuk pembuatan ikatan agar lebih rapi dan kuat. Okey guys…^^
1. Ikatan Palang
Ikatan Palang adalah ikatan yang berguna untuk menggabungkan 2 tongkat yang posisinya saling tegak lurus(membentuk sudut mendekati 90derajat). Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuat simpul pangkal di salah satu tongkat. Kedua yaitu mulai mengikat tali pada 2 tongkat dengan pola seperti simpul jangkar, namun diarahkan pada 2 tongkat yang saling menimpa. Posisikan tongkat secara tegak lurus satu sama lain dan selama proses mengikatkan tali, tangan kiri kita selain memegang tongkat juga harus memegang tali dengan cara menekannya pada tongkat agar selalu kencang. Lakukan pengikatan idealnya 4 ikatan tiap 1 tongkat. Selanjutnya buatlah pengikatan pada tali yang terletak diantara tongkat sebanyak 3 kali, gunanya yaitu untuk mencekik ikatan yang sudah kita buat. Kemudian buat simpul pangkal untuk tahap akhirnya, bisa juga ditambahkan simpul setengah mati.
palang
pionering6
2. Ikatan Silang
Ikatan palang adalah ikatan yang juga berguna untuk menggabungkan 2 buah tongkat namun dengan posisi tongkat tidak membentuk sudut 90derajat. Langkah pertama adalah buat 1 simpul tambat pada kedua tongkat.
images
Kemudian mulai ikat tali pada tiap 2 sudut tongkat yang saling bertolak belakang. Pengikatannya yaitu dengan cara melintang sebanyak 4 ikatan. Ulangi pada sisi satunya. Jika sudah, buat pengikatan tali untuk mencekik ikatan yang sudah dibuat. Untuk kekuatan ikatan, gunakan tips diatas(ikatan palang). Langkah akhir adalah membuat simpul pangkal+setengah mati.
6666665
3. Ikatan canggah(Menyambung Tongkat)
Ikatan Canggah adalah ikatan yang berguna untuk menyambung 2 tongkat yang posisinya saling berpelurus. Ada banyak variasi mengenai pembuatan ikatan canggah. Namun di blog ini saya akan menjelaskan pembuatan ikatan canggah berdasarkan materi di pangkalan saya(ZEVAJAYA.red). Ikatan canggah dapat dilakukan menggunakan tali 5 meter atau 10 meter. Namun untuk efisiensi waktu tali dengan panjang 5 meter sudah cukup. Pertama, tali kita bagi menjadi 2 bagian. Kemudian susun tongkat saling berpelurus dengan overlap kedua tongkat sepanjang 30cm. Posisikan tongkat dilantai, kemudian gunakan setiap bagian tali untuk menyusuk tali masing-masing sisi tongkat yang saling overlap.(Gambar menyusul, akan saya ambilkan foto pembuatan langsung)
4. Ikatan kaki 3 atau lebih
Ikatan Kaki Tiga atau Lebih adalah ikatan yang berguna untuk menggabungkan 3 tongkat atau lebih dengan posisi saling sejajar atau sebagian saling berpelurus. Langkah-langkahnya adalah susun tongkat saling berpelurus atau saling sejarar. Kemudian lakukan simpul pangkal pada salah satu tongkat. Langkah selanjutnya adalah mulai mengikta tali pada tongkat sesuai dengan pola anyaman. Lakukan 4 kali agar lebih kuat dan rapi. Setelah itu lakukan pengikatan untuk mencekik ikatan yang sudah dibuat. Langkah terakhir adalah buat simpul pangkal+setengah mati.
pionering7

Jumat, 23 Januari 2015

SCOUT??? WHY???

LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Pada tulisan ini saya ingin menyampaikan apa yang ada dalam benak saya mengenai pramuka saat ini. Pada zaman modern seperti sekarang, mungkin eksistensi pramuka yang ada di sekolah-sekolah sudah tergerus oleh adanya budaya-budaya modern. Sebelum saya SMA atau tepatnya pada tahun 2006, kebanyakan dari siswa belum terlalu termakan oleh adanya modernisasi seperti sekarang ini, karena perkembangan HP dan Laptop belum booming. Jadi banyak siswa yang menyalurkan waktu luangnya untuk sekedar ikut ekstrakurikuler di sekolah, mungkin juga ada yang ikut di luar sekolah, musik atau klub olahraga misalnya. Namun saat ini dengan sangat berkembangnya teknologi, siswa masih SD saja sudah sangat “kecanduan” terhadap HP juga Laptop. Apalagi penyebab seperti yang saya sebutkan tadi, yaitu budaya-budaya modern dari negara barat juga dari asia timur. Boyband, girlband, game, dsb itu dikemas dalam suatu wadah yang sangat menyilaukan mata, dan menyebabkan kita larut dalam hiburan TV, HP, juga laptop.
SNSD
Sangat ironis. Imbasnya adalah pembentukan karakter dan mental dari anak akan terhambat. padahal masa-masa SMP dan SMA adalah dimana seseorang itu dalam masa mencari jati diri, membentuk kepribadian, mental, dan memperbanyak pengalaman. lalu apa hubungannya semua ini dengan organisasi?
Pramuka adalah salah satu organisasi yang mendidik mental, karakter, pengetahuan umum juga kepramukaan, dan masih banyak lagi. Perlu kita tahu bahwa pramuka adalah salah satu organisasi yang paling lengkap dalam hal pendalaman materi. Baris-berbaris dalam paskibra, P3k dalam PMR, lalu lintas dalam PKS, cara manajemen kegiatan dan organisasi dalam OSIS, jelajahnya anak Pecinta Alam, semuanya ada di Pramuka. Namun semua materi itu tidaklah cukup, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa membentuk karakter, mental, kekompakan, juga rasa kebersamaan. selain itu kita bisa mengisi waktu luang dengan banyak hal, tanpa memikirkan rasa jenuh…Love Scout, For Better Young Generation of Indonesia. :)
LOGO_I_LOVE_SCOUTS

Jumat, 16 Januari 2015

MORSE

Kode Morse atau isyarat Morse adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentu pada alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu yang disepakati penggunaannya di seluruh dunia. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.
international-morse-code
Gambar 1. Kode Morse
Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Hal ini dikarenakan radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, namun dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.
Kode morse tidak lagi dipergunakan sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut internasional pada tahun 1997 dan diganti dengan sistem GMDSS yang menggunakan satelit bukannya gelombang radio, namun sampai saat ini kode morse masih aktif digunakan dalam komunikasi jarak jauh antar kapal laut atau menara darat internasional.
Pada masa awal perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20, kode morse yang dikirim melalui telegraf adalah media komunikasi yang jangkauannya terluas dan tercepat, dan menjadi sarana utama pengiriman berita di kantor-kantor pos di seluruh dunia hingga saat telepon menjadi populer di masyarakat. Namun hingga saat ini, radio amatir (radio non pemerintah, komersial maupun militer), termasuk ORARI Indonesia masih aktif menggunakan kode morse baik untuk berkomunikasi maupun berpartisipasi dalam kontes.
Kode morse juga masih dicantumkan dalam pedoman radiotelepon Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), walaupun hanya digunakan dalam keadaan tertentu saja. Pelayaran sipil juga masih menggunakan kode morse untuk komunikasi jarak jauh.
Dalam kepramukaan juga diperkenalkan mengenai Isyarat morse. Biasanya seorang pramuka menggunakan isyarat morse ketika sedang berada jauh dari posisi rekannya. Namun untuk jarak yang jauh akan lebih efektif disampaikan menggunakan bendera morse ataupun senter.
morse 4
Gambar 2. Cara penyampaian dengan bendera morse
Dalam penghafalannya morse, mungkin akan lebih mudah dengan metode pengelompokan seperti dibawah ini.
Penghafalan dengan cara pengelompokan
E = .                       T   = _                           R  = ._.               F = .._.
I = ..                       M  = _ _                        K  = _._               L = ._..
S = …                    O   = _ _ _                    W = ._ _            Q = _ _._
H = ….                  CH = _ _ _ _                 G = _ _.              Y = _._ _
A = ._                    N = _.                           C = _._.              X = _.._
U = .._                  D = _..                           J = ._ _ _           P =._ _.
V = …_                B = _…                          Z = _ _ ..
Isyarat Morse dalam pramuka dapat dikembangkan dalam berbagai macam sandi. Sebenarnya polanya sama, hanya cara penulisan dan wujudnya saja yang berbeda. Sandi-sandi tersebut adalah Sandi kimia, sandi rumput, sandi awan, dan masih banyak beberapa turunan dari sandi morse.

Jumat, 09 Januari 2015

TALI TEMALI PRAMUKA

Tali Temali adalah teknik dalam kepramukaan yang mempelajari tentang pembuatan simpul yang digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari dan juga keperluan kepramukaan. Dibawah ini adalah penjelasan dari simpul-simpul tersebut juga dilengkapi dengan gambar.
1. Simpul Hidup
Simpul hidup digunakan sebagai simpul pada ujung tali untuk menjaga agar jalinan tali di ujung tali tidak terurai serta menjaga tali dari pergeseran
simpul hidup
2. Simpul Mati
berfungsi untuk mengikat tali yang sama besar
simpul mati
3. Simpul Anyam
berfungsi untuk mengikat tali yang sama besarnya dalam kondisi kering
simpul anyam

4. Simpul Anyam Berganda
berfungsi untuk mengikat dua tali yang berbeda ukuran dalam kondisi kering atau basah
simpul-anyaman-berganda
5. Simpul Erat
berfungsi untuk memulai suatu ikatan
simpul erat
6. Simpul Pangkal
digunakan untuk permulaan suatu ikatan
simpul pangkal
7. Simpul Tiang
berfungsi untuk mengikat leher binatang ternak agar tidak terjerat dan masih dapat bergerak bebas mencari makan.
simpul tiang
8. Simpul Tarik
digunakan untuk menuruni tebing/pohon dan tidak akan kembali lagi
simpul tarik
9. Simpul Kursi
berfungsi untuk mengangkat/menurunkan manusia atau barang
simpul kursi
10. Simpul Kembar
digunakan untuk mengikat dua tali yang sama ukurannya dalam kondisi licin atau basah simpul kembar
simpul kembar
11. Simpul Jangkar
berfungsi untuk membuat tandu darurat
simpul jangkar

Jumat, 02 Januari 2015

Tanda Kecakapan Umum


TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan dalam Gerakan Pramuka di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus).
Tanda Kecakapan Umum diberikan setelah seorang anggota Gerakan Pramuka menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya masing-masing.
Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi anggota Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. TKU tidak berlaku bagi sepertiPembina, Andalan dan anggota dewasa lainnya.

Bentuk, tingkatan dan pemakaian

Pramuka Siaga

  • Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau dengan gambar “bunga kelapa” berwarna putih.
  • TKU Pramuka Siaga terdiri atas: TKU Siaga mula (satu susun), TKU Siaga bantu (dua susun) dan TKU Siaga tata (tiga susun).
  • TKU Pramuka Siaga dikenakan di lengan baju sebelah kiri.

Pramuka Penggalang

Pramuka Penegak

Pramuka Pandega

PENGGALANG
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 10-15 tahun.
Tingkatan dalam Penggalang
Penggalang memiliki beberapa tingkatan dalam golongannya, yaitu :
  1. Ramu
  2. Rakit
  3. Terap
  4. Penggalang Garuda
Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus TKK
Sistem Kelompok Satuan Terpisah
Satuan terkecil dalam Penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU)yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam Gugus depan Penggalang yang dapat berisi lebih dari satu regu putra/putri, terdapat peserta didik yang bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut, peserta didik itu disebut Pratama (untuk putra) atau Pratami (untuk putri).
Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
Trisatya
Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Berikut isi Trisatya Penggalang:
TRISATYA Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:
  1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila
  2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
  3. Menepati Dasa Dharma
Dasa Dharma
adalah sepuluh janji seorang pramuka
DASA DHARMA
  1. Taqwa kepada tuhan yang maha esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
  3. Patriot yang sopan dan kesatria
  4. Patuh dan suka bermusyawarah
  5. Rela menolong dan tabah

  6. Rajin,terampil,dan gembira
  7. Hemat cermat dan bersahaja
  8. Disiplin,berani dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan

WARNA DAN ARTI KIASAN TKU


a. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
b. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.
c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
d. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.
Arti warna:
1) warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
2) warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3) warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi.
4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.