Jumat, 26 Desember 2014

Tanda Kecakapan Khusus (TKK)


Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.
Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.

Pemasangan TKK

TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
  • Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
  • Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.

Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus

Pengenaan

Selempang

Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.

Pembagian TKK

Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.

Golongan Bidang TKK

Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
  1. TKK Gerak Jalan
  2. TKK Pengamat
  3. TKK Penyelidik
  4. TKK Perenang
  5. TKK Juru Layar
  6. TKK Juru Selam
  7. TKK Pendayung
  8. TKK Ski Air
  9. TKK Pencak Silat
  10. TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
  1. TKK Sholat
  2. TKK Khatib
  3. TKK Qori
  4. TKK Muadzin
  5. TKK Penabung
  6. TKK Doa
  7. TKK Gereja
  8. TKK Pelayanan
  9. TKK Saksi Kristus
  10. TKK Terang Alkitab
  11. TKK Suluh Gereja
  12. TKK Bhakti
  13. TKK Dharmapala
  14. TKK Wicaksana
  15. TKK Dana Punia
  16. TKK Bhakti
  17. TKK Pendididkan KB
dan lain-lain
TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
  1. TKK Penjilid Buku
  2. TKK Juru Potret
  3. TKK Juru Kulit
  4. TKK Juru Logam
  5. TKK Penenun
  6. TKK Penangkap Ikan
  7. TKK Juru Kebun
  8. TKK Peternak Ulat Sutera
  9. TKK Peternak Lebah
  10. TKK Peternak Kelinci
  11. TKK Filateli
  12. TKK Pengumpul Lencana
  13. TKK Pengumpul Mata Uang
  14. TKK Pengumpul Tanaman Kering
  15. TKK Pengumpul Tanaman Hidup

  16. TKK Juru Masak
  17. TKK Pecinta Dirgantara
  18. TKK Pembuat Pesawat Model
  19. TKK Pengenal Cuaca
  20. TKK Komunikasi
  21. TKK Penjelajah
  22. TKK Juru Peta
  23. TKK Juru Navigasi Laut
  24. TKK Juru Isyarat Bendera
  25. TKK Pelaut
  26. TKK Pengembara
  27. TKK Petani Padi
  28. TKK Penanam Tanaman Hias
  29. TKK Petani Cabai
  30. TKK Juru Bambu
  31. TKK Juru Anyam
  32. TKK Juru Kayu
  33. TKK Juru Batu
  34. TKK Peternak Itik
  35. TKK Peternak Ayam
  36. TKK Peternak Sapi
  37. TKK Peternak Merpati
  38. TKK Pengumpul
  39. TKK Pengumpul Benda
  40. TKK Pengumpul Hewan
  41. TKK Juru Semboyan
  42. TKK Penjahit
  43. TKK Pengendara Sepeda
  44. TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
  45. TKK Juru Mesin Pesawat Udara
  46. TKK Juru Navigasi Udara
  47. TKK Juru Evakuasi Mesin
  48. TKK Pengenal Pesawat Udara
  49. TKK Juru Isyarat Elektronika
  50. TKK Juru Isyarat Optika
  51. TKK Perencana Kapal
  52. TKK Perahu Motor
  53. TKK Berkemah
  54. TKK Petani Bawang
  55. TKK Petani Tanaman Jalar
  56. TKK Peternak Belut
  57. TKK Peternak Lele
  58. TKK Statistika Keluarga Berencana
  59. TKK Pengatur Ruangan
  60. TKK Pengatur Rumah
  61. TKK Pengatur Meja Makan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
  1. TKK Pemadam Kebakaran
  2. TKK Pengatur Lalu Lintas
  3. TKK Pengamanan Lingkungan
  4. TKK Penunjuk Jalan
  5. TKK Juru Bahasa
  6. TKK Juru Penerang
  7. TKK Korespondensi
  8. TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
  9. TKK Penyuluh Padi
  10. TKK Keadaan Darurat Udara
  11. TKK Keadaan Darurat Laut
  12. TKK Pembantu Ibu
  13. TKK Pengasuh Anak
  14. TKK Penerima Tamu
  15. TKK Pendaki Gunung
  16. TKK Juru Ukur
  17. TKK Kependudukan
  18. TKK Pendataan Keluarga Berencana
  19. TKK Kesejahteraan Keluarga
TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
  1. TKK Dirigen
  2. TKK Penyanyi
  3. TKK Pelukis
  4. TKK Juru Gambar
  5. TKK Pengarang
  6. TKK Pembaca

TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan
TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan WatakTKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan WatakTKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak
TKK Bidang Keterampilan Teknik PembangunanTKK Bidang Keterampilan Teknik PembangunanTKK Bidang Keterampilan Teknik PembangunanTKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan
TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan HidupTKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan HidupTKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya

Tingkatan TKK

Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama.
Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat Madya, TKK PPPK tingkat Utama
Tiga tingkatan tersebut ialah:
  1. Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk lingkaran.
  2. Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
  3. Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.
Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.
  • Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
  • Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
  • Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning
Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya.

Jumat, 19 Desember 2014

Berbagai Macam Sandi Dalam Pramuka

Kata sandi berasal dari bahasa sansekerta yang berarti rahasia. Dalam pramuka sandi biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan agar tidak bisa diketahui oleh orang lain(kecuali oleh sesama pramuka lho…hehe). Dalam blog ini sudah saya bahas mengenai sandi semaphore yang berasal dari isyarat semaphore dan sandi rumput yang berasal dari isyarat morse. Namun sekali lagi saya akan mengulang untuk penjelasan ini. :)
1. Sandi Semaphore
Sandi semaphore adalah cara lain untuk menyampaikan isyarat semaphore secara tertulis. Berikut adalah kuncinya.
dgr_smpre
2. Sandi Pengembangan Morse(Sandi Rumput, Sandi Kimia)
Sandi diatas adalah sandi-sandi yang dikembangkan dari isyarat morse. Perbedaannya hanya dalam cara penulisannya saja.
Sandi Rumput dituliskan dengan grafik yang lancip. Bagian yang tinggi melambangkan strip(-), sedangkan yang rendah melambangkan titik(.). Dalam penulisannya, satu huruf dituliskan secara bersambung. Satu kata dibatasi dengan sambungan garis bawah. Sedangkan antar kata dipisah penulisannya. Berikut adalah contohnya.
sandi rumput
Kata diatas berarti “PRAMUKA”. Sangat simple khan?bagaimana? :)
Sandi Kimia adalah pengembangan lain dari sandi morse, bedanya adalah strip(-) ditulis dengan menggunakan huruf konsonan, sedangkan titik(.) ditulis dengan huruf vokal. Pemisahan antar hurufnya menggunakan simbol plus(+). Berikut adalah contohnya :
CO2 + O2 + HON + OH + I2K
Kata diatas berarti “DIKAU”. Bagaimana teman-teman? Sudah paham khan? :)
3. Sandi Kotak 1
Sandi kotak 1 adalah sandi yang menggunakan simbol dari huruf-huruf yang terdapat dalam kolom berbentuk kotak dan belah ketupat. Dalam 1 kotak tersebut terdapat 2 huruf yang berurutan mulai dari A hingga R. Sedangkan dalam kelah ketupat terdapat huruf S hingga Z. Cara penulisannya yaitu berdasar urutan kotak maupun belah ketupat. Untuk penulisan huruf pertama yaitu dengan tanpa titik. Untuk huruf kedua ditambahi 1 titik didalamnya. Berikut adalah contoh dan gambaran sandi kotak.
sandi kotak 1
4. Sandi Kotak 2
Sandi kotak 2 adalah pengembangan dari sandi kotak 1 namun dengan hanya menggunakan kolom kotak saja, dan 1 kolom biasanya berisi 3 huruf. Penulisannya hampir sama, Namun untuk huruf ketiga ditambahi 2 titik. Berikut adalah contohnya.
SANDI KOTAK 2
5. Sandi Cermin
Sandi Cermin adalah Sandi yang menggunakan penulisan kata yang dibalik sesuai dengan kata yang sebenarnya. Contoh Sandi cermin adalah sebagai berikut :
cermin
6. Sandi Ular
Sandi Ular adalah sandi yang pembacaannya secara berkelok-kelok dari arah kiri atas kemudian ke kanan 1 huruf, lalu ke bawah dengan cara zigzag, dst. Berikut contohnya :
ular
Kata diatas dibaca SATYAKU KUDHARMAKAN DHARMAKU KUBAKTIKAN. Bagaimana kawan-kawan? mudah khan? :)

Sumber: izzafuadi.wordpress.com

Jumat, 12 Desember 2014

Menaksir Tinggi, Lebar, dan Arus (TLA)

Menaksir adalah pengukuran keadaan dari suatu objek maupun suatu kondisi dengan mengggunakan metode dan peralatan yang sederhana(Fuadi, 2013). Biasanya metode menaksir ini digunakan untuk mengukur tinggi, lebar, dan arus. Berikut penjelasan metode yang digunakan dalam menaksir.
1. Menaksir tinggi
Menaksir tinggi digunakan untuk memperkirakan tinggi suatu objek, misal seperti pohon, tiang bendera, ataupun gedung. Metode yang sering digunakan adalah metode kesebangunan segitiga. Sebenarnya juga dapat menggunakan metode trigonometri, yaitu memanfaatkan sudut dan panjang objek. Namun dengan metode trigonometri harus digunakan busur derajat untuk mendapatkan hasil yang baik. Maka dari itu untuk keperluan yang praktis lebih baik menggunakan metode kesebangunan segitiga, karena hanya menggunakan tongkat dan 2 personil saja. Berikut adalah penjelasan rumus dari metode kesebangunan segitiga.
tinggi
DC = Objek yang diukur(dicari)
EB = Tinggi Tongkat(diketahui)
AB = Jarak tongkat ke titik pengamatan (diketahui)
AC = Jarak titik pengamatan ke Objek (diketahui)
2. Menaksir Kecepatan Arus Sungai
Menaksir kecepatan arus adalah untuk menentukan kecepatan arus sungai. Biasanya dilakukan untuk mengecek keamanan sebelum menyeberang melewati sungai secara langsung/tanpa jembatan. Berikut cara mudahnya
a. Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B
b. Ambil jarak yang mudah, semisal 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan)
c. Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
d. Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.
RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik.
Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk
3. Menaksir lebar
Salah satu metode menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta mudah. Sehingga selain hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan, pelaporan kinerja akan lebih sistematis serta memudahkan dalam penilaian dan verifikasi ulang.
Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan yang digunakan bersifat fleksibel.
Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini:

Langkah-langkah menaksir lebar sungai:
Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik “A”.
Tentutan titik “B” yang sejajar dengan titik “A”. Tandai titik “B” dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.
Tentukan titik “C” sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik “B” dan “C” terserah. Ingat, antara titik “A, B, dan C” harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik “B”.
Tandai titik “C” sebagaimana cara menandai titik “B”.
Tentukan titik “D” dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak “BC” sehingga “CD = 1/2 BC”. Seumpama jarak BC adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik “B, C, dan D” harus merupakan garis lurus.
Tentukan titik “E” dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik “C”, “D”, dan “E” terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di titik “D”.
Saat berjalan menuju titik “E” intai atau bidik titik “A” melewati titik “C” sehingga antara titik “E”, “C”, dan “A” terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik “E”.
Ukur jarak antara titik “D” dan “E”
Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.

Sumber : izzafuadi.wordpress.com

Jumat, 05 Desember 2014

Water Rescue

Kegawatdaruratan air merupakan salah satu penyebab kamatian dalam konteks kecelakaan atau bencana alam. Sebagai contoh tenggelamnya kapal, banyak korban akibat kecelakaan tersebut.
Bencana:”peristiwa yang disebabkan oleh alam atau ulah manusia secara tiba-tiba atau perlahan-lahan sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda, dan kerusakan lingkungan kejadian ini diluar kemampuan manusia dan sumberdayanya”
Banjir, bencana alam yang diakibatkan meluapnya air sungai diakibatkan curah hujan yang tinggi sehingga volume air yang masuk ke sungai meluap dan merendam lingkungan sekitarnya dan diperparah oleh rusaknya lingkungan,
Banjir bandang, bencana alam yang diakibatkan meluapna air sungai diakibatkan curah hujan yang tinggi sehingga volume air yang masuk ke sungai meluap dan merendam lingkungan dengan disertai ikutnya material-material seperti kaya besar dan bongkahan batu.
Water rescue merupakan suatu teknik pertolongan/evakuasi yang dilakukan di air. Atau suatu tindakan penyelamatan secara efektif dan efisien, jiwa manusia dan segala sesuatu yang berharga yang berada dalam keadaan mengkhawatirkan di air.
Kemampuan Seorang Water Rescue
  1. Perhitungan/pertimbangan; kemampuan penolong untuk memilih dan menentukan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, serta metode yang harus dilakukan. Penolong akan mudah memilih prosedur pertolongan yang paling cepat dengan resiko yang kecil
  2. Pengetahuan; banyak bahaya di air, pengetahuan ini sangat perlu karena dapat diterapkansetiap langkah usaha pertolongan
  3. Keahlian; harus mempunyai keahlian pada semua aspek pertolongan
  4. Kesiapan fisik; kesiapan fisik juga harus benar-benar siap karena si penolong juga bisa kena bahaya
Perlengkapan dalam water rescue
Perahu; harus tahan dari benturan dan abrasi serta mudah dikendalikan
Pompa; berfungsi untuk memasukan udara kedalam perahu
Repair kit; terdiri dari lem, benag, nylon, jarum jahit, dan bahan penambal
Tali penyelamat; berfungsi untuk menolong anggota tim yang terjatuh ke sungai dan dapat berguna juga dalam linning saat scouting. Tali terbuat dari bahan nylon dengan warna mencolok agar mudah terlihar, dam mempunyai daya apung tinggi
Kamtung kedp air; kantong ini berfungsi untuk menyimpan kamera, obat-obatan, makanan, dan benda-benda lain agar tidak basah,
Carabiner; berguna untuk menghubungkan satu alat dengan alat lainya
Dayung;berguna dalam manuver, mengatur gerakan perahu dan menambah serta mengurangi keceparan perahu
Helm
Jaket/pelampung; untuk mengapungkan tubuh dan melindungi bagian tubuh penting dari benturan keras
P3K; obat-obatan dan perlengkapan perawatan harus disesuaikan dengan medan
Peluit; sebagai alat komunikasi, dengan menggunakan kode
Rescue sled inflatable rescue litter; untuk mengevakuasi korban
Flotation collar; alat tambahan yang digunakan untuk evakuasi korban dengan basket stretcher agar dapat mengapung
Ring buoy; alat yang digunakan untuk penyelamatan korban tenggelam yang penggunaannya dengan cara dilemparkan kearah korban
Peralatan selam
Sea view underwater viewer; alat untuk melihat keadaan bawah air
Personal Flotation Device (PFD)
Adalah jaket pelampung yang merupakan perlengkapan utama yang harus digunakan oleh penolong di air. Ada dua tipe PFD, yaitu:
Pelampung udara; memiliki daya apung tinggi namun tidak tahan benturan
Pelampung padat; tahan benturan namun bila lama terendam air daya apungnya berkurang.
Jenis-jenis perahu
Perahu karet; perahu yang terbentuk dari tabung udara terbuat dari karet. Dalm tabung terdapat sekat-sekatyang berbentuk sel, sehingga bila ada bagian yang bocor bagian yang lain tidak ikut bocor. Jenis ini dibagi menjadi dua tipe: LCR yang mempunyai bentuk seperti tapak kuda dan river boat yang dapat digunkan pada arus deras,
Perahu lesung; contohnya kayak dan kano
Dorry (sampan); perahu berbentuk lancip, terbuka dan lebih besar dari kano
Cataraft; perahu yang terbuat dari lebih dari satu tabung karet berisi udara, disatukan dengan frame kayu dan aluminium
Inflatable; perahu rakit yang dapat di pompa, dapat digunakan dengan tenaga manusia atau dengan tenaga mesin, digunakan untuk perairan laut atau danau.
Kegawatdaruratan di Air
          Kondisi-kondisi Hipotermia
1     Cedera dingin dapat terlokalisasi di daerah perifer atau lebih dikenal dengan frostbite
2     Sengatan dingin
a     Gejalanya meliputi kebas, kesemutan, nyeri, dan rasa terbakar yang sangat nyata ketika dihangatkan kembali
b     Pada pemeriksaan fisik ditemukan perubahan warna yang akhirnya timbul lepuh pada kasus yang berat
c      Terapinya berupa penghangatan secara cepat dalam bak air hangat pada suhu 40-42 oC
d     Kejadian pembekuan kembali harus dihindari
e     Luka harus ditangani secara terbuka, dengan debridement awal hanya pada lepuh-lepuh yang sudah pecah. Masase merupakan kontradiksi. Jari kaki dan tangan yang mengalami sengatan dingin harus saling dipisahkan dengan kapas steril secara hati-hati
f       Profilaksis tetanus harus diberika jika ada indikasi
3     Hipotermia
a     Menggigil progresif, kehilangan control motorik halus, pikiran kacau dan koma
b     Perdisposisi: hipotiroidisme, hipoglikemia, sepsis, cedera kepala dan medulla spinalis, serta intoksikasi alcohol akut
c      Komplikasi dapatberupa disritma, gangguan elektrolit, edema paru, serta vasodilatasi paradoksal dan ssyok pada saat penghangatan
d     Terapinya terdiri dari penghangatan kembali suhu inti tubuh secara terkendali
Penyakit Dekompresi
1     Penurunaan cepet tekanan atmosfer atau tekanan air dapat menimbulkan gas-gas inert (nitrogen) menguap keluar dari larutan tubuh
2     Penurunan tekanan ambang dapat menyebabkan penyakit dekompresi
3     Kerusakan dapat terjadi pada berbagai organ
a     Gelembung-gelembung nitrogen dapat terbentuk di dalam darah dan menyebabkan penyumbatan terhadap pembuluh darah
b     Nitrogen yang mengembang dari bentuk larutan menjadi gas dapat menegangkan sel cukup besar hingga terjadi pecah sel
c      Sel lemak sangat rentan terhadap kerusakan sehinga peredaran lemak berjalan tidak teratur
4     Terapinya adalah peningkatan tekanan kembali di dalam ruang hiperbarik
Cedera tenggelam atau hamper tenggelam
1     Hipoksia adalah resiko dini, dan paling besar akibat aspirasi air
a     Respon terhadap aspirasi adalah laringospsme yang diikuti menelan air ke dalam lambung
b     Bila air yang tertelan banyak maka akan terjadi hipoksia dan hiperkapnia yang berujung kematian
2     Air garam bersifat hipertonik (konsentrasinya lebih tinggi)disbanding darah sehingga terjadi pergeseran cairan yang mengganggu pertukaran gas
3     Air tawar bersifat hipotonik (konsentrasinya lebih kecil) dan cepat diserap oleh alveoli sehingga terjadi kolaps alveolus
4     Akibat dari aspirasi air garam atau air tawar adalah gangguan oksigenasi
5     Terapi dengan memberikabn oksigen
Resiko-resiko lain
Mati lemas; akibat keapungan negative atau penyakit seperti serangan jantung, sinkope sinus carotid
Dampak negative dalam air; perbedaan suhu yang mengejutkan (menyebabkan denyut jantung berhenti), eksostosis pada saluran telinga (jangka panjang)
Bahaya kimia yang terlarut dalam air
Infeksi
Human eror; kecederaan dan hiperventilasi yang mengakibatkan kehilangan kesadaran
Cuaca, arus, angin kencang, dan sinar matahari
Benda-benda dalam air yang dapat berakibat tumbukan dan benturan
Ancaman dari hewan dan tumbuhan air
Teknik pembacaan riam atau arus
Main flow; aliran utama dimana arus paling cepat yang berada dipermukaan air. Arus ini aman untuk dilalui tapi perlu diingat main flow dapat kuat akibat dari jumlah air
Gelombang tegak (standing wave), karena adanya penurunan permukaan dasar tanpa adanya rintangan/tonjolan batu yang menyembul di permukaan
Lidah air terjadi karena dua buah rintangan berupa batu atau lubang, aman untuk dilalui
Gelombang balik (reseval); ini terjadi karena adanya penurunan di dasar air secara ekstrim. Arus yang harus dihindari
Banjir merupakan bencana yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi karena besarnya volume air yan mengalir dan rintangan yang ada di dalamnya, arus air akan terjadi bila:
  • Turunan jalan
  • Air yang mengalir dari lorong-lorong dapat merubah arus air
  • Sampah-sampah yang hanyut
Cara masuk ke air
1     Slide in entry; digunakan jika kedalaman dan kondisi perairan tidak diketahui,
a     Buat posisi seaman mungkin di tepi air dan masukan salah satu kaki
b     Rasakan pijakan kaki apakah berbahaya atu tidak
c      Jatuhkan badan dan tahan berat badan dengan tangan
2     Step in; dapat digunakan jika air jernih, kedalaman diketahui, dan tidak ada yang membahayakan dalam air,
a     Lihat atah tujuan air
b     Melangkah hati-hati pada tepian air
c      Ketika telah masuk di air, pastikan lutu dan kaki menekuk/fleksi atau menyentuh bokong
3     Compact jump; digunakan untuk mencapai kedalaman lebih dari satu meter
a     Letakan kedua tangan menyilang pada dada
b     Melangkah pada tepian air dengan satu kaki, dan kaki yang lain mengikuti dengan bentuk lurus
c      Tubuh vertical dan memakai pelindung
d     Setelah di dalam air, pengereman dapat dilakukan dengan tangan atau kaki
4     Straddle entry; untuk masuk ke air yang dalam dari ketinggian yang rendah dan dapat melihat korban, tidak digunakan pada ketinggian diatas satu meter atau perairan dangkal
a     Ambil jarak yang cukup dari tepian
b     Lakukan loncatan dengan satu kaki lurus dan lainya sedikit menekuk
c      Angan lurus kesamping dan kedepan
d     Pandangan lurus ke depan
e     Setelah di air, tekan tangan kebawah dan kaki seperti gunting, jaga agar kepala tetap diatas
5     Shallow dive; diguakan pada air jernih, keadaan dibawah air dapat dilihat dan kedalamannya diketahui
a     Berdiri di tepian lihat kebawah dan ke depan untuk menentukan lompatan
b     Tekukan lutut dan gunakan tangan untuk membantu mrnambah momentum ke depan
c      Lakukan lompatan sejauh mungkin ke air
d     Masuk dengan hamper horizontal dengan permuaan air
e     Kaki dan tangan di luruskan
f       Jaga kepala diantara kedua tangan dan mata melihat ke air
g     Mulailah berenang dengan menaikan kepala ke permukaan
Penanganan/tindakan trehadap korban
1     Korban panik
2     Korban tidak bisa berenang
Keadaan korban:
a     Gerakan tidak teratur, vertical dengan permukaan air
b     Pandangan tidak tertuju pada daratan
c      Konsentrasi tertuju agar bisa nafas
d     Ekspresi wajah panic, mata terbuka lebar
e     Tidak mengikuti perintah
Penyelamatan:
a     Kemungkinan membahayakan penolong
b     Tidak kooperatif
c      Penolong harus berpengalaman
d     Tetap beri semangat
3     Korban kelelahan (perenang kelelahan)
Keadaan korban:
a     Posisi membentuk sudut dengan permukaan air
b     Pandangan melihat kearah daratan
c      Kepala timbul tenggelam
d     Gerakan tangan dan tungkai masih bisa berenang
e     Ekspresi wajah cemas
Penyelamatan:
a     Masih kooperatif
b     Didampingi tanpa terjadi kontak dengan korban, beri semangat
4     Korban terluka
Keadaan korban:
a     Posisi memegang bagian yang cidera
b     ekspresi wajah cemas, panic, mengeluh sakit
Penyelamatan:
a     Bawa ke tepi sambil memperhatikan cidera korban
b     Beri perawatan dan penanganan segera
5     Korban pasif
Keadaan korban:
a     Posisi tengkurap,
b     Posisi korban bisa dimanapun,
c      tidak kooperatif,
d     korban bisa jadi aktif bila diberi rangsangan
Penyelamatan:
a     Beri rangsangan baik suara ataupun sentuhan.
b     Bawa korban ke tepi sambil memperhatikan ABC-nya
Prioritas:
  • Keselamatan penolong adalah yang utama
  • Hindari kontak dengan korban, gunakan alat bantu untuk menambah jangkauan, selalu jaga jarak dengan korban
  • Kontak dengan korban merupakan pilihan terakhir jika tidak ada alternative lain
  • Penolong wajib memakai pelampung
  • Prioritas penyelamatan berdasarkan resiko terhadap keselamatan penolong
Hal yang perlu diperhatikan, bila memutuskan untuk melakukan penyebrangan:
Perhatikan keadaan tempat penyebrangan sebanyak meungkin sebelum melakukan penyebrangan
Jangan mencoba kuatnya arus anpa pengalaman dari tepi sungai
Jangan membelakangi arus
Pastikan kaki yang melangkah lebih dulu mendapati pijakan yang baik sebelum kaki yang satunya menginjak
Pada sungai berarus deras dan dalam, sangat menolong jika pinggang membentuk sudut 45o dengan arah arus
Jangan menyebrang dengan cara melompat dari satu batu ke batu yang lain karena resiko tergelincir sangat besar
Ransel ditempatkan setinggi-tingginya di punggung
Jangan melepas sepatu, sekalipun menyebrang sungai kecil
Hati-hati dalam penyebrangan

Sumber :ksrpmiunpakbogor.wordpress.com